Senin, 20 Juni 2011

MENGERUDA HOT SPRING – SOA AND ITS SURROUNDINGS

MENGERUDA HOT SPRING
Mengeruda hot spring is located in the Mengeruda Village of Soa dub-district approximately 25 km from Bajawa the Capital City of Ngada District. If you want to visit this hot spring you would pass some villages namely Naru, Menge, Boba, Gou, Nepa and Soa. This hot spring is often visited by domestic and also the foreign in most of the time especially in holiday.
According the local people beliefs, the Mengeruda hot spring is usually using for the traditional medication especially for the skin problem. Beside the hot spring visitor also can enjoy the beautifulness on the natural scenery.
To reach Mengeruda hot spring, the visitors can use any types of the vehicles from Bajawa. There are many bemo (small public bus) that running regular to Mengeruda Village or any other rental transport that occupied in Bajawa.

SOME LOCAL CULTURE ATTRACTIONS
-. SAGI
Sagi is a heritage attraction of the Soanesse. It can be mentioned as a traditional sport to remind the fight of ancestors while they were in migration process till the area where they life now. This attraction is usually celebrated in between March till July in several village around Soa Sub-District. In the night before attraction the contestants usually celebrate the special dance to spirit the fighters that usually called Dero. On this dance the participants usually sing the sings to give the spirit of the boxers who will fight on the next day.
The equipment for the boxing has the shape of spool of palm fiber rope in oval named ”tai kolo” by Soa people.
-. PARA
In non regular time, there is also a traditional ceremony called Para, a kind of offering and celebration of life. This ceremony is held by sacrificing buffaloes with some a unique technique and processes.
-. ARCHEOLOGICAL SITE
There are some archeological sites that are located not too far from Mengeruda Hot Spring such as Kobatuwa and Olabula. Now in both of the locations above were found the fossils of pygmies stegodon tortoise any many artifacts which is indicated 18 thousand years old. Some of this collection you can find it at the office of Cultural and Tourism in Ngada District. To reach this site, you will find the beautiful landscape of Flores Island with some area can be reach by car, motorbike as well as trekking. There is a road to Boawae area - Nagekeo District, where you passing through the Olabula Archeological Site and Olakila village (starting to develop Community Based Tourism Village), where people are aware of the important of Archeological sites as one of tourism destination especially for a research and an adventure.

WISATA ROHANI YANG BERSEJARAH DI KABUPATEN NGADA

Penduduk Kabupaten Ngada mayoritas Beragama Katolik, dan tentu saja memiliki beberapa tempat bersejarah yang berhubungan dengan pelayanan dan penyebaran Agama Katolik, seperti Gereja MBC ( Mater Boni Consili ) yang mulai dibangun pada Oktober 1928 dan diresmikan penggunaannya pada 30 Mei 1930.

Seminari Menengah St. Yohanes Berckhmans Todabelu di Mataloko yang Menurut sejarahnya Seminari ini adalah seminari tertua kedua di Indonesia setelah Seminari Menengah Mertoyudan di Jawa Tengah. Berawal dari ide cemerlang Mgr. A. Verstraelen,SVD, sebuah seminari menengah harus dibangun di Flores.Tantangan itu dilaksanakan oleh P. Fransiskus Cornelissen, SVD dengan membangun satu seminari kecil di Sikka pada tahun 1926 lalu dipindahkan ke Mataloko pada tahun 1929. Pada 5 Desember 1953 para Suster Karmel Tak Berkasut membuka biara di Bajawa. Mereka langsung menempati pintu masuk kota Bajawa.

Kehadiran para Suster Karmel Tak Berkasut dengan Klausura Agung di Bajawa, dengan doa dan keteladanan mereka, membawa nuansa yang khas bagi kota Bajawa dan perkembangan Gereja Katolik di Bajawa dan Kabupaten Ngada pada umumnya.

Pada 4 Maret 1957, para Suster FMM memulai karya mereka di bidang pendidikan, kesehatan dan karya sosial lainnya di Kabupaten Ngada.

Minggu, 12 Juni 2011

OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA, BUDAYA DAN RITUAL ADAT AGAMA

1. Desa Mengeruda, Kec. Soa AIR PANAS MENGERUDA Wisata Alam
2. Desa Tiwuriwu Kec. Jerebuu KAMPUNG TUA BENA Wisata Budaya
3. Kec. Riung TWAL 17 PULAU RIUNG Wisata Alam
4. Kelurahan Susu Kec. Bajawa DANAU WAWOMUDHA Wisata Alam
5. Desa Mengeruda Kec. Soa MATAMENGE Wisata Budaya / Minat Khusus
6. Desa Rakateda I Kec. Golewa BETHOPADHI Wisata Alam
7. Desa Langagedha Kec. Bajawa LEKOLODO Wisata Alam
8. Desa Tiwuriwu Kec. Jerebuu KAMPUNG TUA LUBA Wisata Budaya
9. Desa Manubhara Kec. Jerebuu KAMPUNG TUA TOLOLELA Wisata Budaya
10. Desa Watumanu Kec. Jerebuu KAMPUNG TUA GURUSINA Wisata Budaya
11. Desa Dariwali Kec. jerebuu KAMPUNG TUA MALANAGE Wisata Budaya
12. Desa Ratogesa Kec. Golewa KAMPUNG TUA WOGO Wisata Budaya
13. Desa Beja Kec. Bajawa KAMPUNG TUA BELA Wisata Budaya
14. Desa Rakateda I Kec. Golewa KAMPUNG TUA BE’A Wisata Budaya
15. Kelurahan Aimere Kec. Aimere GEMO ( tempat pembuatan arak)
Wisata Minat Khusus
16. Desa Keligejo Kec. Aimere KAMPUNG BELARAGHI Wisata Budaya
17. Desa Inerie Kec. Aimere KAMPUNG WATU Wisata Budaya
18. Kelurahan Mataloko Kec. Golewa SEMINARI YOH. BERCHMANS Wisata Religi
19. Kelurahan Tanalodu Kec. Bajawa BIARA SUSTERAN KARMEL OCD Wisata Religi
20. Kelurahan Kisanata Kec. Bajawa GEREJA MBC Wisata Religi
21. Desa Mengeruda, Kec. Soa GUA MARIA MENGERUDA Wisata Religi

Reorganisasi HPI, PHRI, dan Pembentukan ASITA Kabupaten Ngada

Pemantapan reorganisasi HPI, PHRI, dan pembentukan ASITA  pada hari ini Senin, 13 Juni 2011. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Juni 2011 bertempat di Hotel Edelweis Bajawa. kegiatan ini melibatkan para pemilik Hotel dan Restoran  serta para Pemilik Tour dan Travel Agen di seluruh Kabupaten Ngada. Diharapkan agar kegiatan ini dapat menciptakan stakeholder pariwisata yang lebih baik dan mampu menjadi pelaku pariwisata yang berdedikasi tinggi.